Ketua Umum DPP KJK, Agus M. Romdoni, menegaskan bahwa jurnalis memiliki tanggung jawab moral untuk menciptakan ruang informasi yang ramah anak serta menolak segala bentuk eksploitasi, kekerasan, dan ketidakadilan terhadap anak.
“Anak-anak adalah pewaris masa depan bangsa. Kita, para jurnalis, bukan hanya pencatat sejarah, tapi juga penjaga nurani publik. Kewajiban kita adalah memastikan suara anak-anak tidak dibungkam oleh kekerasan, kemiskinan, atau kelalaian,” tegas Agus.
Senada dengan itu, Sekretaris Umum DPP KJK, Pandji Pamungkas, menekankan pentingnya kolaborasi antara media, pemerintah, dan masyarakat sipil dalam menciptakan ekosistem informasi yang mendidik, melindungi, dan menginspirasi generasi muda.
“Hari Anak Nasional bukan hanya peringatan simbolik, tapi panggilan hati untuk bertindak. Media harus menjadi bagian dari solusi—bukan hanya melaporkan, tapi juga mendorong perubahan,” ujarnya.
Dengan mengusung tema nasional “Anak Terlindungi, Indonesia Maju”, DPP KJK mendorong:
Media massa untuk menyajikan liputan yang berkualitas dan sensitif terhadap isu anak,
Jurnalis agar menghindari konten yang merendahkan atau melukai psikologis anak,
Dan memperkuat edukasi publik seputar hak dan perlindungan anak.
Sebagai bentuk komitmen nyata, DPP KJK juga membuka ruang pelatihan dan edukasi jurnalistik ramah anak bagi wartawan anggota dan mitra, guna menciptakan lingkungan media yang lebih etis, empatik, dan berpihak pada kepentingan anak.
Selamat Hari Anak Nasional 2025
"Lindungi Anak, Tegakkan Haknya, Wujudkan Masa Depan Bangsa!"
#HariAnakNasional2025 #KJKPeduliAnak #MediaRamahAnak #IndonesiaMaju
>Red/KJK
0 Komentar