![]() |
Foto : Ilustrasi Pengendara Motor Tertbrak Truk Tanah @image Goole |
Peristiwa nahas tersebut terjadi di Jalan Raya Bojong Renged – Kampung Melayu, Desa Teluknaga, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang. Korban, santri kelas 3 Madrasah Aliyah Al Hasaniyah, baru saja pulang dari perjalanan ziarah Wali Songo bersama rombongan pesantren. Ia dijemput oleh ayahnya dengan sepeda motor untuk kembali ke rumah mereka di Desa Kelor, Kecamatan Sepatan Timur.
Namun di tengah perjalanan, sepeda motor yang mereka tumpangi melintasi jalan berlubang. Korban terjatuh, dan secara bersamaan, sebuah truk pengangkut tanah dari arah proyek pembangunan Pantai Indah Kapuk (PIK) melaju dan melindas tubuhnya. Ilyas meninggal dunia di tempat kejadian.
Pengasuh Pondok Pesantren Al Hasaniyah Rawalini, Dr. H. Muhamad Qustulani, MA.Hum. (Gus Fani), membenarkan kejadian tersebut. Ia menyampaikan belasungkawa mendalam atas wafatnya Ilyas.
"Almarhum telah lulus dari Madrasah Aliyah Al Hasaniyah. Ia adalah santri yang sangat baik dan sedang dalam perjalanan spiritual. Semoga Allah SWT menerima amal ibadahnya, mengampuni dosanya, dan menempatkannya di sisi orang-orang saleh," ujar Gus Fani.
Tragedi ini kembali membuka sorotan terhadap dampak pembangunan proyek Pantai Indah Kapuk di wilayah pesisir utara Tangerang. Jalan umum yang dilalui kendaraan berat proyek kerap menjadi jalur berisiko tinggi bagi warga.
Pimpinan Yayasan Al Hasaniyah, KH. Muhammad Mansyur Hasan, mendesak pemerintah daerah, pihak pengembang, dan aparat kepolisian untuk segera mengevaluasi keselamatan lalu lintas di kawasan tersebut.
“Kami mendesak agar jalan umum tidak lagi digunakan sebagai jalur angkutan proyek. Perlu disiapkan jalur alternatif yang aman dan tidak mengganggu aktivitas warga,” tegasnya.
Ia juga menegaskan pentingnya menempatkan keselamatan publik sebagai prioritas utama dalam setiap rencana pembangunan
KH. Mansyur Hasan mengajak seluruh pihak untuk menjaga ketenangan dan mengedepankan musyawarah dalam menyikapi tragedi ini. Ia mengingatkan agar tidak timbul konflik sosial baru akibat ketidakadilan pembangunan.
“Jangan sampai anak-anak kita menjadi korban berikutnya,” pungkasnya.
>Red
0 Komentar